oleh

PDAM Pesawaran “Peras” Warga?

-Pesawaran-771 views

Pesawaran (analisis.co.id) – Air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama rumah tangga. Untuk itu, masyarakat rutin berlangganan layanan PDAM demi mendapatkan asupan air bersih.

Namun, salah satu masalah yang kerap dikeluhkan terkait layanan PDAM adalah semakin mahalnya nilai tagihan setiap bulan. Dalam beberapa permasalahan, tak sedikit pelanggan kaget mendapati tagihan PDAM tiba-tiba naik drastis dibanding bulan sebelumnya.

Sehubungan hal itu, di pertengahan tahun 2021 tercatat sedikitnya 20 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Peswaran memilih mengundurkan diri menjadi pelanggan PDAM.

Salah satu penyebab para pelanggan yang tidak aktif tersebut mulai dari berbagai kalangan mulai dari rumah tangga, pengusaha sampai anggota kepolisian yang ada di wilayah Kecamatan Gedong Tataan, lantaran karena air sering macet ke rumah para pelanggan dan juga tagihan air lebih besar dari pada listrik perbulannya.

Terkait sejumlah warga yang mengeluhkan tagihan air PDAM yang melonjak. Seperti disampaikan seorang ibu rumah tangga warga Desa Bagelen, Tuti mengaku, jika bulan sebelumnya hanya membayar tagihan air sebesar Rp.60 ribu, bulan berikutnya harus membayar tagihan Rp.285 ribu.

“Rp 285 ribu itu juga bagi kami sudah paling mahal, malah biasanya bayar tagihan cuma Rp.60 -85 ribuan. Kok malah mahal padahal pemakaian air dirumah saya normal dan tidak berlebihan. Maka dari itu saya meminta pada suami agar pergi ke unit PDAM untuk minta diputus saja,,”ujar perempuan usaha klanting ini,Selasa (5/6/2021).

Dijelaskan Tuti, di tengah pandemi Covid-19 dan banyak warga yang kesusahan karena dampak ekonomi virus corona, PDAM Pesawaran justru ‘mencekik’ tagihan pelanggan dengan jumlah yang tak masuk akal. Sedangkan pelanggan untuk Listrik PLN saja berikan Subsidi bahkan di gratiskan, tapi tagihan pelanggan Air PDAM malah melonjak.

Baca Juga:  PTM Mulai di Berlakukan ,Ini Harapan Kepsek SDN 31 Pesawaran

“Bantuan Corona, gak ada mas, kalau listrik kami kemarin gak bayar. Ini makin mahal, makanya bapaknya kesana minta putus. Tapi tetap kami bayar tunggakannya. Kalau ditanya selalu pemakaian air,”katanya.

Namun begitu, kata Tuti, ada pula pelanggan yang pasrah dan memilih membayar meskipun kenaikan tagihan air sangat tidak wajar. Bahkan ada juga pelanggan tidak sanggup membayar perbulannya.

Senada yang diakui oleh Ibu Sundari, dirinya harus membayar Rp. 900 ribu Karena di datangi beberapa orang dari PDAM Pesawaran

“Saya takut ramai orang dateng kerumah, namanya janda mas, makanya saya bayar dan juga dari PDAM bilang bayar setengah karena ada kompensasi dan untuk bayar itu juga saya cari utangan takut dicabut,”ungkap Ibu Sedari sembari memperlihatkan tagihan Air PDAM.

Terkait keluhan lonjakan tersebut, staf Direktur PDAM Pesawaran, Hatta mewakili Kepala Unit PDAM Gedong Tataan Suhaemi, saat ditemui media Analissis.co.id pada pada saat melakukan giat Operasi Penertiban Air Minum di Desa Bagelen mengatakan dari tahun 2014 PDAM belum pernah mengadakan kenaikan tarif yang ada kami (PDAM,red) merealisasikan pembayaran sesuai pemakaian tanpa meteran. Sedangkan memakai sistem adroit ditahun 2017 lalu. Sedangkan pemakaian meteran itu sudah lama,, makanya mahal berkisar Rp.100 ribu sampai 200 ribu lebih itu riil. Dirinya pun mengatakan PDAM sudah memberikan manfaat kepada seluruh pelanggan yang ada di Pesawaran.

“Jadi maaf nih, kalau ngomongin masalah keluhan pelanggan tolong beritanya di samakan dengan manfaat PDAM yang sudah kami berikan kepada mereka. Jangan mencari kelemahan PDAM begitu,”pintanya. (Zainal)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed