oleh

Ketua LSM Gencar Angkat Bicara Terkait Proyek “Siluman” Hotmix Jalan Bagelen

Pesawaran (Analisis.co.id) – Ketua LSM Gencar Kabupaten Pesawaran, Ahmad Yani angkat bicara terkait pekerjaan proyek pengaspalan Jalan Desa Bagelen, Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran.

Pasalnya, proyek pengaspalan tersebut tanpa dilengkapi papan informasi atau papan nama proyek.

” Soal papan nama proyek salah kelengkapan dari pada kontraktor, didalam aturan itu harus memang ada papan nama proyek. Dalam hal ini jelas- jelas bahwa itu melanggar aturan yang telah ditentukan dari pada jasa konstruksi,” ujar Yani kepada media ini dilokasi proyek, Rabu (4/8/2021).

Menurut Yani, bagi panitia sudah seharusnya mengingatkan kepada kontraktornya untuk segelar memasang papan nama proyek. Tapi ternyata di lapangan dari mulainya pekerjaan sampai selesai proyek tidak terpasang papan nama proyek.

“Dalam hal ini agar kita bisa sebagai praktisi daripada sosial kontrol dapat untuk artinya mengawasi jalannya pembangunan itu sesuai dengan tujuan pemerintah daerah dalam rangka menggulirkan roda pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang ada regulasi dari pada jasa konstruksi tersebut,” paparnya.

Lanjutnya lagi Ahmad Yani menegaskan, hal ini sebaiknya untuk tertib dari pada tatanan pemerintahan didalam infrastruktur maka penuhi aturan-aturan yang telah ditentukan daripada pelaksanaan proyek tersebut.

“Jadi dalam hal ini pimpinan proyek (Pimpro) ini harus bertanggung jawab dalam pengawasan proyek itu.

Saya sebagai Ketua LSM Gencar mengharapkan pekerjaan tersebut dibongkar ulang karena masyarakat setempat merasa kurang puas dengan hasil pekerjaan itu.

“Saya sangat berharap kepada yang punya pekerjaan untuk mengikuti permintaan masyarakat karena jalan tersebut sangat dimanfaatkan masyarakat setempat,”tegasnya.

Sementara itu, Budi salah satu warga setempat mengatakan pekerjaan itu kurang bagus karena aspalnya sangat tipis dan pelaksanaan pekerjaanya itu digelar pada malam hari ri sehingga hasil jalan masih banyak yang bergelombang alias tidak rapi.

Baca Juga:  PWI Way Kanan Gelar Konferkab

“Bahkan pengendara dari desa lain melintasi jalan itu banyak yang komen bahwa kok pembangunan jalan ini tipis amat aspalnya dan bergelombang lagi tidak rapi,”pungkas. (Zainal)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed