Kulonprogo, Analisis.co.id – Goa Kiskendo adalah goa alam di pegunungan Menoreh yang terletak 1200 m di atas permukaan laut yang berhawa sejuk. Goa ini terletak sekitar 35 km arah barat laut Yogyakarta di atas bukit utara Kabupaten Kulonprogo.
Tidak jauh dari mulut goa Kiskendo terdapat Goa Sumitro yang mempunyai dua mulut vertikal dan horizontal yang mengalir sungai bawah tanah yang jernih. Objek wisata ini sangat cocok untuk kegiatan perkemahan karena didukung dengan adanya lahan yang luas dengan udara yang nyaman.
Goa Kiskendo yang terletak di desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulya, dapat dicapai dari yogyakarta dengan jarak kurang lebih 38 km atau kurang dari 21 km dari kota wates. Sepanjang Goa Kiskendo dapat menikmati pemandangan alam pegunungan yang mempesona. Memasuki gua Kiskendo, pengunjung akan disambut oleh keindahan stalaktit dan stalagmit seperti gua batu kapur pada umumnya. Menurut legenda dahulu gua tersebut merupakan istana 2 raksasa bernama Maesosuro dan Lembusuro yang dikalahkan oleh Subali seperti yang dilukiskan pada relief di depan gua.
SEJARAH
Gua Kiskendo ditemukan pertama kali pada tahun 1820 dan dimanfaatkan oleh pertapa pada zaman itu untuk mencari ketenangan batin. Pada tahun 1964, gua ini mulai dibuka untuk umum sebagai tempat wisata minat khusus religi untuk pertapaan. Pada 1974, gua ini mulai dilirik oleh pemerintah setempat, dalam hal ini, Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi objek wisata andalan di Yogyakarta.
Tujuh belas kapling tanah warga di sekitar gua dibeli oleh pemerintah sebagai tindak lanjut pengembangan objek wisata tersebut dan pada tahun 1979 objek wisata ini resmi dikelola oleh Dinas Pariwisata Provinsi DIY. Kemudian pengelolaan tempat wisata Gua Kiskendo diserahkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, yang sejak tahun 2005 membina masyarakat sekitar dan menjadikan kelompok sadar wisata Kiskendo.
Di dekat mulut gua terdapat relief pahatan pada tembok batu di dekat mulut gua yang menggambarkan kisah tentang tokoh pewayangan Jawa. Relief ini berkisah tentang tokoh-tokoh pewayangan dan pertempuran hebat antara Masosuro-Lembusuro melawan Sugriwo-Subali. Ada sembilan bekas pertapaan di dalam gua ini dan dianggap keramat, antara lain Pertapaan Tledek, Kusuman, Padasan, Santri Tani, Semelong, Lumbung Kampek, Selumbung, Seterbang, dan Sekandang. (tuti)
Komentar