Pesawaran (Analisis.co.id) – Faktor keterbatasan ekonomi membuat sekeluarga tinggal di rumah tak layak huni selama 10 tahun. Rumah mereka berada di Dusun Karang Anyar, Desa Karang Anyar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
Pantauan Analisis.co.id, kondisi rumah berdinding anyaman bambu (geribik,red) dan kondisinya miring nyaris roboh. Bagian sisi dan sudut dinding atap rumah juga terlihat sudah berlubang. Apabila hujan deras, air masuk ke dalam rumah.
Begitu juga beberapa ruangan seperti yang berlantaikan tanah, kamar dan ruang tamu kondisinya yang tampak gelap hanya dihiasin barang bekas untuk menutup lubang dinding rumah. Tujuannya agar angin tidak masuk saat malam hari yang dapat menganggu mereka beristirahat.
Posisi rumah ini berada di atas ketinggian tanah dengan lantai beralaskan tanah yang sudah retak karena adanya pegeseran akibat hujan deras.
Sukadi (47) yang merupakan kepala rumah tangga tersebut. Di rumah itu, dia tingga bersama istri dan tiga anaknya. Pengakuannya selama ini, mereka tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah setempat dalam bentuk apa pun.
Menurut Sukadi, bantuan bedah rumah yang selalu di janjikan akan mendapatkan bantuan bedah rumah oleh pamong desa. tapi sampai kunjung saat ini batuan itu tidak pernah iya dapat kan.
“Iya mas saya selalu nunggu tapi sampai saat ini bantuan yang dijanjikan tidak ada kabarnya,”ujarnya saat bincang santai dengan Analisis.co.id di kediamannya, Sabtu (25/9/2021).
Dijelaskannya, bahwa di di dusunnya ada sekitar 30 rumah yang tak layak huni seperti dirinya. Dan mereka bingung karna tak kunjung dapat bantuan bedah rumah.
Sukadi pun berharap kepada pemerintahan setempat untuk lebih memperhatikan keadaan kondisi rumah kami yg ukuran nya hanya 5×8 meter.
“Mas liat sendiri keadaan rumah kami seperti ini. Apa lagi di saat musim hujan mas. Selalu bocor dari celah celah genteng karna kayu nya sudah tua dan susunan gentengnya pun pada renggang,”pungkasnya.(Zainal)
Komentar