Kota Metro– Warga Kelurahan 22 Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat, geram dengan wacana Pemerintah Kota Metro yang tak kunjung menyelesaikan persoalan banjir di wilayahnya.
Hal itu dilontarkan Iwan salah satu warga Jalan Mekarsari, Gang Siwo Mergo, 22 Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat, saat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro, Firdaus Saparyani meninjau dan mendata titik lokasi banjir di wilayah setempat, Rabu (03/08/2022) malam.
Iwan warga setempat merasa kesal dengan sikap kinerja pemerintah baik eksekutif maupun legislatif yang hanya melakukan kunjungan secara mandiri.
“Handphone saya rusak sih. Seharusnya pas bapak datang kesini (BPBD). Saya telepon lurahnya suruh datang kemari. Jangan datang lurah satu, habis itu nanti dari perwakilan Dewan (DPRD) satu, kemudian BPBD satu. Tentunya hal itu, tidak akan menemui solusi dalam membicarakan permasalahan banjir ini. Kalo kunjungannya sendiri-sendiri,” cetus Iwan kepada media Analisis.co.id
Menurut dia, penyebab banjir yang kerap melanda di Jalan Mekarsari, 22 Hadimulyo Timur bersumber kiriman air dari belakang klinik Hadi Wijaya tepatnya di Jalan Bulak Sari.
“Sebenarnya lokasi titik yang membuat banjir di Jalan Mekarsari ini mendapat kiriman air dari dranaise Jalan Bulak Sari belakang klinik Hadi Wijaya. Seharusnya
Itu dilakukan gali atau normalisasi dranaise karena lokasi disana itu banyak sampah,” pintanya kepada Pemkot Metro.
Iwan meminta kepada lurah setempat untuk dapat melakukan gotong-royong bersama warga dalam melakukan normalisasi dranaise.
“Kalo Lurahnya tidak mampu, kita kumpulkan RT/RW nya lah. Kita bersama- sama warga untuk melakukan normalisasi dan membagi titik lokasi air. Kalo permasalahan ini tidak ditanggapi dengan serius mau saya tutup, biar kita merasakan banjir semuanya. Makanya, saya agak ngotot, karenanya saya yang merasakan juga dampaknya akibat banjir ini,” kesalnya.
Iwan warga Jalan Mekarsari, 22 Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat meminta Pemerintah Kota Metro dan DPRD Kota Metro untuk dapat bermusyawarah bersama warga setempat.
“Saya berharap kita dapat bertemu, kita rembuk, duduk bersama, kita bicarakan solusi banjir ini. Kalo misalnya masing- masing OPD seperti Lurah, Camat, DPRD, BPBD turun secara mandiri yang tidak bakal menemui solusinya. Karena masukan itu hanya diterima, dan tidak diserap oleh Pemerintah setempat,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro, Firdaus Saparyani menanggapi keluhan warga setempat.
Ia mengucapkan terima kasih atas masukan dan sarannya. Pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Jadi begini, itu nanti kita backup saja. Dan akan kita tampung aspirasi dan masukan dari warga setempat. Tentunya, kedepan akan ada tindaklanjut dari Pemerintah Kota Metro. Salah satu aspirasi dari warga tadi itu bentuk masukan dan saran yang sangat bagus sekali,” ucapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro Firdaus Saparyani menyampaikan bahwa, Aparat kelurahan sudah terjun dan meninjau langsung ketika terjadi banjir di wilayah setempat.
“Kalo untuk lurahnya dan camat setempat sudah terjun langsung ke lokasi banjir. Mungkin warga untuk yang tadi belum ketemu dengan lurah atau camat setempat,” ungkapnya.
Firdaus Saparyani Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro pihaknya telah melakukan peninjau dan mendata di dua kelurahan Hadimulyo Barat dan Timur.
“Sudah kita data dan tinjau tadi. Terdapat tiga titik lokasi diantaranya di Jalan Lukman Tanjung, Jalan Mekarsari, dan di Jalan Bambu Kuning. Untuk rumah yang terendam banjir di Jalan Lukman Tanjung ada sekitar 15 rumah. Kemudian, untuk di Jalan Bambu Kuning ada sekitar 5 rumah. Dan untuk di Jalan Mekarsari ada 5 rumah warga yang terendam banjir. Jadi total ada sekitar 25 rumah di dua Kelurahan Hadimulyo Barat dan Timur,” pungkasnya. (Rahmat)
Komentar