Penebangan ratusan pohon berusia 20 tahunan di tepian kiri-kanan Jln Bypass Soekarno-Hatta, Way Halim, dan samping serta depan Transmart Lampung oleh PT HKKB, diprihatinkan dan dipersoalkan banyak elemen masyarakat Bandar Lampung.
Apalagi, penebangan ratusan pohon penghijauan itu ditengarai telah menghilangkan 1.800 ton oksigen yang sangat dibutuhkan masyarakat. Serta menghilangkan 4.500 ton CO2 yang menyerap segala polusi udara di sekitar daerah setempat.
Terkait dengan penebangan ratusan pohon tersebut, tokoh peduli lingkungan Provinsi Lampung, Anshori Djausal, membuat catatan ringan. Berikut tulisannya:
Hilangnya sebuah pohon bukan saja hilangnya sebatang kayu. Tetapi adalah hilangnya habitat dan sumber makanan bagi burung-burung, serangga, dan hewan-hewan lainnya.
Sementara, burung dan serangga merupakan sumber makanan, penyerbuk, atau pengurai bagi makhluk hidup lainnya. Hilangnya sebuah pohon, juga berarti hilangnya sumber humus bagi tanah, serta hilangnya kemampuan tanah dalam menyerap dan menyimpan air.
Hilangnya sebatang pohon juga hilangnya daya serap karbon (CO2) dan daya produksi oksigen, yang berarti mengganggu keseimbangan iklim.
Hilangnya pohon, tidak hanya hilangnya sebatang kayu. Tetapi juga berarti hilangnya berbagai komoditas lain, sumber makanan, material, atau obat-obatan.
Pun hilangnya sumber air di musim kemarau, hilangnya penyerap air dan banjir di musim hujan. Juga hilangnya udara yang bersih, hilangnya cuaca yang nyaman. Hilangnya sebuah alam yang indah untuk pelepas lelah dan sumber kekayaan spiritual kita.
Komentar