oleh

Mighul Lampung, Penjaga Warisan Rua Jurai

BANDARLAMPUNG — Pagi yang cerah di Mahan Agung, rumah dinas Gubernur Lampung, Senin (8/9/2025) pukul 09.00, dipenuhi langkah dan semangat perempuan dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

Hari itu, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Mighrul Lappung Bersatu resmi dikukuhkan, menghadirkan sebuah momentum yang tak sekadar seremonial, melainkan peneguhan tekad perempuan Lampung untuk merawat budaya dan memperkuat sumber daya manusia.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal hadir bersama sang istri, Ibu Purnama Wulan Sari Mirza. Kehadiran mereka didampingi tokoh penting daerah: Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar dan Wakil Bupati Lampung Selatan, M. Syaiful Anwar.

Di hadapan para hadirin, Gubernur Mirza menyampaikan apresiasinya atas lahirnya kepengurusan baru organisasi perempuan itu. Suaranya mengalun, menekankan keyakinan bahwa perempuan adalah benteng moral dan penjaga jati diri daerah.

“Perempuan di Lampung adalah penjaga kehormatan keluarga, pewaris nilai moral, sekaligus pendidik utama dalam membentuk karakter anak-anak,” ucapnya, penuh keyakinan.

Ia menambahkan, peran perempuan tak hanya sebatas mendidik anak di rumah, melainkan juga menjadi penopang kehormatan adat dan pewaris karakter generasi. Dari kekuatan inilah, kata Mirza, masyarakat Lampung mampu hidup harmonis—bahkan di tengah keragaman yang lahir dari sejarah panjang transmigrasi, yang berjalan tanpa konflik horizontal.

Lebih jauh, Mirza menekankan pentingnya peran perempuan dalam membentuk sumber daya manusia unggul sebagai fondasi pembangunan daerah. “Sekolah hanya mengajar sampai siang, tapi pendidikan karakter anak berlangsung di rumah melalui sentuhan ibu. Tanpa perempuan, kualitas SDM tidak akan bisa bangkit,” tegasnya.

Namun, ia juga mengingatkan tantangan zaman: arus globalisasi, teknologi, dan media sosial yang tak selalu membawa nilai karakter. Karena itu, peran ibu dalam menanamkan adat dan budaya Lampung dinilai kian mendesak.

Baca Juga:  PT HKKB Hambat Program SDGs

Di kesempatan itu, Mirza menguraikan bahwa Mighrul Lappung Bersatu dapat menjadi ruang strategis: penguatan kapasitas perempuan agar percaya diri, wadah pemberdayaan ekonomi melalui UMKM, kerajinan, kuliner, hingga inovasi kreatif, serta ruang silaturahmi yang memperkokoh persaudaraan di Bumi Ruwa Jurai. “Kami percaya Mighrul Lappung Bersatu akan menjadi mitra strategis pemerintah dalam membentuk karakter generasi muda melalui penguatan peran wanita Lampung,” ujarnya.

Tak hanya bicara soal perempuan, Gubernur Mirza juga mengaitkan pengukuhan itu dengan program pelestarian budaya yang sedang digarap pemerintah: gerakan Kamis Berbahasa Lampung, kewajiban hotel menampilkan lagu dan kuliner Lampung, hingga pengembangan 15 desa adat sebagai destinasi wisata budaya.

“Budaya adalah identitas Lampung. Kita ingin wisatawan tidak hanya mengenal pantai, tetapi juga adat, bahasa, dan seni tapis yang lahir dari tangan-tangan perempuan Lampung,” katanya.

Sebelum menutup sambutannya, Mirza mengajak seluruh pengurus Mighrul Lappung Bersatu untuk menjadikan organisasi ini bukan sekadar payung persatuan, melainkan wadah yang melahirkan karya nyata. “Saya yakin, dengan semangat kebersamaan, perempuan Lampung akan semakin maju, berdaya, dan menjadi pilar penting bagi pembangunan daerah dan bangsa,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Mighrul Lappung Bersatu, Dwita Ria Gunadi, menegaskan bahwa organisasinya hadir bukan hanya untuk berkumpul, melainkan untuk menjaga adat agar tidak terkikis zaman.

“Mighrul Lappung berkomitmen menjaga adat dan budaya agar tetap lestari, memperkuat kapasitas perempuan, serta membina generasi muda agar mencintai identitas Lampung,” tegasnya.

Ia menambahkan sejumlah program konkret: mendorong Hari Berbahasa Lampung, mengusulkan beasiswa khusus jurusan bahasa dan budaya Lampung, serta membina Mighrul Lappung Muda agar anak-anak muda ikut terlibat dalam pelestarian adat dan seni daerah.

Baca Juga:  AKP Andri Gustami Ungkap Alasan Terlibat Jaringan Narkotika Internasional

“Pelestarian budaya Lampung perlu dukungan semua pihak—pemerintah, masyarakat, komunitas. Karena itu, Mighrul Lappung siap bersinergi menjadi mitra strategis Pemprov Lampung,” ujarnya menutup sambutan.

Dan pagi itu, di jantung kota Bandarlampung, pengukuhan Mighrul Lappung Bersatu seakan menegaskan satu hal: perempuan Lampung adalah cahaya yang menerangi jalan budaya, sekaligus tiang penyangga masa depan daerah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed