oleh

Dana BOS SMPN 20 Punduh Pidada Disoal

-Daerah-743 views

Pesawaran (Analisis.co.id) – Realisasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2019-2021 sudah diterima oleh masing – masing sekolah. Tetapi sebagian dari sekolah yang ada di Kabupaten Pesawaran diduga tidak melaksanakan sesuai dengan apa yang sudah dilaporkan.

Pasalnya, dugaan penyimpangan pada pengelolaan dana BOS di SMPN 20 tersebut di tenggarai dilakukan oleh pihak sekolah itu lantaran diketemukannya berbagai kejanggalan terkait ketidak sesuaian dengan petunjuk teknis pelaksanaan dana BOS. Misalkan, transparansi anggaran yang tidak dipajang di sekolahan dan diketahui publik.

Adapun kerusakan yang sangat ringan dibiarkan saja berlarut-larut dan tanpa ada perhatian oleh pihak sekolah.

Bukankah dana BOS tersebut,dan dimasing – masing triwulan ada item untuk perawatan dan pemeliharaan sekolah. Namun, fakta dilapangan sejumlah fasilitas sekolah rusak tanpa ada perawatan.

Hal ini menjadi tanda tanya bagi sejumlah awak media, di kemanakan anggaran dana BOS tahun 2019 – 2021 yang berjumlah kurang lebih Rp. 115.000.000 untuk 105 siswa tersebut. Sehingga menimbulkan dugaan, bahwa dana BOS tersebut di selewengkan oleh pihak sekolah.

“Sudah beberapa tahun ini memang sekolahan itu nggak ada perawatan mas, lihat saja plafon ruang kelas itu pada jebol, jendela kaca ruang kelas banyak yang pecah, tiga kamar mandi kondisinya jorok, halaman sekolah banyak ditumbuhi rumput dan tumpukan sampah bekas pemotongan kayu berserakan di pojok pintu gerbang sekolah, begitu pun dengan ruang bangunan yang seharusnya bisa dimanfaatkan tetapi dibiarkan tak terawat,” kata salah satu sumber yang enggan ditulis namanya belum lama ini.

Ia pun membenarkan bahwa pembersihan dan perawatan di sekolah tersebut belum direalisasikan.

“Dari dulu sekolah itu kondisinya seperti itu, apa lagi mau dirawat, dibersihkan saja tidak,”ucapnya lagi.

Baca Juga:  Ketua DPRD Bartim Minta PDAM Tingkatkan Pelayanan

Menurutnya, bahwa untuk buang air kecil di WC sekolahan saja terasa tidak nyaman karena kondisi dalam WC jorok dan banyak sawang-sawang. “Terpaksa anak-anak buang air kecil banyak di kebun karena sekolahan bersampingan dengan kebun warga,”ungkapnya.

Senada yang dikatakan sumber lainnya, enggan disebut namanya mengatakan, keadaan seperti ini sudah berlangsung lama, seakan dibiarkan dan tidak ada inisiatif dari pihak SMPN 20 Pesawaran Punduh Pedada untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan gedung sekolah dan merawat halaman Sekolah tersebut.

“Banyak kegiatan di SMPN 20 Pesawaran Punduh Pedada diduga berjalan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Salah satu contohnya saja halaman taman sekolah tidak terawat sehingga tidak enak dipandang karena sangat kelihatan kotor dan amburadul,”sambungnya.

Namun, Suryadi Kepala Sekolah SMPN 20 Punduh Pedada membantah jika dirinya tidak memperhatikan perawatan mau pun dari kebersihan sekolahnya.

“Baru 1 tahun saya menjabat sebagai Kepsek SMPN 20 Punduh Pedada, dan kami juga baru pembenahan sekolah tersebut. Kendati itu dirinya juga

Ia mengelak bahwa, kendati dirinya baru menjabat 1 tahun sebagai Kepsek SMPN 20 Punduh Pedada , dirinya memperhatikan perawatan sekolah itu, namun dipatiskannya dana BOS telah terealisasi untuk perawatan sekolah.

“Untuk perawatan dan kebersihan itu sudah direalisasikan dan untuk WC tidak ada kendala,”ucapnya.

Saat wartawan analisis.co.id mempertanyakan anggaran dana BOS, Suryadi menyebutkan sekolah menerima dana BOS per tri wulannya sebesar Rp. 115.500.000 untuk 105 siswa.

Ia juga menyebutkan bahwa dirinya mengajar atau masuk sekolah 2 hari dalam seminggu. (Zainal).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed