Oleh Herman Batin Mangku*
HAMPIR setahun, saya menahan diri menulis ini. Sudah sejak akhir tahun lalu, saya mendengar bisik-bisik orang-orang sekitarnya menghendaki dirinya naik ke gelanggang Pilgub Lampung 2024. Namun, semakin lama, suaranya malah semakin tenggelam oleh dinamika politik nasional yang semakin berisik.
Sempat, di awal-awal tahun ini, saya menyisir informasi kepastian Pun Edward bakal ikut kontestasi Pilgub Lampung. Namun, jangankan makin terang, lingkaran yang mendorongnya malah meminta silent. Para pendukungnya masih malu-malu, patuh menunggu titah “Sang Raja”.
Konfirmasi ke Pun, jangan harap. Soal politik, Mantan Kapolrestro Jakarta Barat dan Kapolda Lampung (2015) yang menggagas Tekab 308 ini hanya senyum-senyum saja dan lebih tertarik berbicara tentang persaudaraan dan kebangsaan.
Sejak masih aktif di kepolisian, Pun Edward atau lengkapknya Paduka Yang Mulia (PYM) Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong gelar Sultan Sekala Brak yang Dipertuan ke-23 selalu merawat kemuarian, persahabatan lintas suku dan agama.
“Matahari tidak selalu tinggi. Ketika sore, kita bisa kehilangan kawan,” katanya. Saat masih aktif, jika ada masyarakat dari Lampung yang terkena masalah hukum, dia berprinsip, “Apabila benar, saya selalu akan bantu. Jika salah, saya akan bela minimal hak-haknya terlindungi.”
“Buat apa kita bersaudara jika tidak saling bantu, bantu hak-haknya, bukan membenarkan yang salah,” katanya kepada atasannya yang pernah bertanya tentang cara pandangnya seperti itu. Hingga kini, setiap ada kesempatan, PYM SPDB Sultan Sekala Brak Yang Di Pertuan ke-23 Edward Syah Pernong selalu berusaha merawat silaturahmi dengan teman, kerabat, dan para minak muary.
Nah, ketika Ganjar Pranowo berkunjung dua hari ke Provinsi Lampung, Rabu dan Kamis (25-26/10/2023), saya kembali teringat isu lama tersebut. Pun Edward tampil terdepan mendampingi bakal calon presiden RI dari PDIP tersebut bertemu simpul-simpul masyarakat daerah ini.
Setelah Ganjar Pranowo terbang kembali ke Jakarta, PDIP Lampung menunjuknya sebagai ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo- Mahfud MD sebagai presiden dan wakil presiden RI di Provinsi Lampung. Tak mungkin, PDIP mempercayakan kepadanya tugas besar itu hanya karena sesama Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama).
Tradisi PDIP, hal-hal strategis, seperti calon kepala negara dan gubernur kudu restu Teuku Umar 29. Tak mungkin, penunjukan Pun Edward semata karena senior Ganjar di Universitas Gajah Mada (UGM). Lebih cendrung, Pun Edward bersedia menerima tugas berat ini karena perintah “pucuk”. Kepercayaan itu yang mahal.
Dipercaya menjadi ketua pemenangan calon kepala negara, partai sekaliber PDIP tentu saja tak asal comot. Harus berpondasi kepercayaan partai dan kemampuan seseorang buat mengemban tugas berat tersebut. Apalagi, pasca-PDIP “ditinggal pergi” Jokowi dan satu keluarganya.
Tanpa jeda, usai menemani Ganjar, Pun Edward langsung keliling ke tiga kabupaten menemui lintas tokoh di Kabupaten Lampung Tengah, Pesisir Barat, Tanggamus. Orang dekatnya bilang, silaturahmi itu bakal semakin masif kedepannya.
Sabtu (28/10/2023), dia angkon muwakhi (pengangkatan saudara) dengan sejumlah tokoh masyarakat adat Bali di Provinsi Lampung. Salah satunya I Made Suarjaya, tokoh masyarakat adat Bali di Lampung Tengah yang saat ini merupakan anggota DPRD Lampung.
Dikonfirmasi, seperti halnya nama-nama tokoh politik yang digadang-gadang bakal mencalonkan diri sebagai gubernur Lampung jawabannya Pun juga seragam, yakni belum memikirkan hal itu, masih fokus pada pemenangan capres cawapresnya. Jika kandidatblain, fokus partainya menang Pemilu 2024.
Mereka antara lain:
1. Ketua Nasdem Lampung Herman HN yang sudah dua kali ikut Pilgub Lampung,
2. Ketua Tim Pemenangan PDIP Lampung yang juga mantan dua periode Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad,
3. Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Otonomi Daerah dan Pemerintahan DPP Partai Perindo yang juga Mantan Gubernur Lampung Ridho Ficardo.
4. Ketua Golkar Lampung yang juga incumbent Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Dibandingkan dengan nama-nama di atas, nama Pun Edward yang tak pernah jadi pembicaraan publik selama ini. Dirinya dan orang-orang sekitarnya juga tak pernah “tes ombak” ke publik, mengalir saja dari rumah ke rumah, tanpa bicara politik, hanya soal kemuarian saja, titik.
Saya saja yang mencoba mengintip sedikiiiit saja langkahnya dan mungkin mencoba membuka kotak pandora adanya seorang tokoh potensial yang juga barangkali sangat layak menjadi pemimpin provinsi ini. Setidaknya, kita bisa mulai ngerumpiinnya buat menambah wacana kandidat Pilgub Lampung 2024.
Kita ikuti ritmenya keliling Lampung. Tapi, dilihat dari potongannya (istilah Lampung), Pun Edward sudahlah sangat pantas jadi gubernur. Setidaknya, kita ikut banggalah punya kepala daerah yang gagah, ganteng, ramah, murah senyum.
Masih ada lagi dirinya layak didorong ikut meramaikan kontestasi kursi gubernur Lampung, wawasan luas, jiwa kekerabatannya tinggi, sudah teruji leadershipnya, dan yang paling penting selalu berpijak pada akar budayanya.
Sejak kuliah tahun ’80-an di Jogja, dia telah dipercaya jadi andalan para mahasiswa asal Lampung jika terjadi konflik para mahasiswa asal Lampung dengan gerombolan pemuda lain. “Jika Pun Edward sudah turun, lawan dijamin lari lintang pukang, kata Harry Kohar, musisi dan pengusaha.
Walau berdarah biru dan jago karate, PYM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong gelar Sultan Sekala Brak yang Dipertuan ke-23 dan seorang brigjen pol (purn), Drs. H. Edward Syah Pernong, SH, MH tak pernah “ngotak” dan nantangin wartawan berantem.
Bagaimana? Adakan “potongannya”? Tabik puuun.
* Kerabat Panglima Elang Berantai.
Komentar