Bandar Lampung- Gubernur Arinal Djunaidi kembali mengklaim Provinsi Lampung sebagai daerah terbaik dalam penanganan pengendalian Covid-19.Padahal beberapa waktu lalau Presiden Jokowi mengumumkan lima daerah terbaik penanganan Covid-19 yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Bangka Belitung, Aceh, Sumatera Barat, dan Gorontalo.dan Lampung tidak termasuk didalamnya.
Provinsi Lampung hanya mendapat penghargaan dalam lomba video Inovasi Daerah dalam Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19 yang diselenggarkan oleh Kemendagri.Dalam kategori Sektor Pasar Tradisonal dengan Provinsi Bali peringkat pertama, Sulawesi Selatan kedua dan Lampung peringkat tiga.
Akan tetapi, dalam Konferensi pers sebelum peresmian Samsat tiga daerah di Aula Graha Wiyono Siregar (GWS) Polda Lampung, Kamis (8/10) lalu, Arinal kembali mengatakan jika Lampung sebagai salah satu daerah daerah terbaik dalam tata kelola pengendalian.
“ Oleh karena itu saya dari pemerintah provinsi saya merasa prihatin, jangan sampai akibat pertemuan – pertemuan yang berlangsung akan menimbulkan cluster baru tentang covid19 , karena kita sayangkan Lampung ini merupakan daerah, salah satu daerah terbaik dalam tata kelola pengendalian covid, dan Lampung ini menjadi daerah terbaik dalam ketahanan penanganan pangan,”kata Arinal.
Sebelumnya klaim Gubernur terkait penghargan tersebut juga mendapat sorotan dari Ketua MKGR Lampung, Nizwar Affandi, menurut politisi Golkar yang akrab di sapa Affan, pernyataan Arinal itu sebagai bukti jika mantan Sekdaprov gagal paham terkait predikat terbaik antara daerah penanganan Covid-19 dengan lomba video new normal yang digelar Kemendagri.
“Bisa nggak ya ditanyakan ke Satgas Penanganan COVID-19 Nasional atau ke Infokom Pemprov, yg diklaim Gubernur bahwa “Lampung terbaik dalam tata kelola pengendalian COVID-19” itu dari siapa? Apakah ada penghargaan atau penyampaian resmi dari Pemerintah Pusat atau Satgas Nasional yang kita belum tahu selain menang lomba buat video “New Normal” nya Kemendagri akhir Juni lalu?,”ungkap Affan, Selasa (22/9).
Dia mengatakan, jika di cari di mesin pencarian google, Presiden Jokowi hanya mengapresiasi kepada lima daerah terkait penanganan Covid-19.
“Yang bisa ditemukan di Mbah Google selain berita lomba buat video, hanya apresiasi Presiden kepada lima provinsi yang disampaikan di Istana Bogor tgl 15 Juli dan Lampung nggak termasuk yang diapresiasi,”urainya.
Dikatakan Affan, dalam risalah WHO Situation Report, jelas secara global kriteria tata kelola pengendalian itu ada 3 yang utama yakni pertama target testing 1 tes per 1000 orang per minggu atau 1000 tes PCR per 1 juta penduduk, kedua Positivity rate antara 3 sampai 5 persen serta tracing minimal 80 persen dari total kasus kontak
“Kalau merujuk pada tiga parameter itu sepertinya Lampung masih jauh sekali di semua kriteria.Saya khawatir klaim Gubernur itu kalau karena ketidaksengajaan atau karena gagal faham akan menjadi misleading ketika disampaikan berulang-ulang kepada publik, kalau sengaja ya lebih parah lagi, kebohongan public,”tandasnya.(Bung)
Komentar