oleh

Harga Gabah- NTP Turun, Sayonara Petani Berjaya

Bandar Lampung-Janji Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mensejahterakan petani baru sebatas retorika serta upaya pencitraan meraih simpati masaa saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 lalu.

Pasalnya, dalam data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung per 2 November 2020  rata-rata harga Gabah Kering Petani (GKP) turun mencapai 5,54 persen sedangkan Nilai Tukar Petani Turun 0,93 Persen.

Dalam catatan BPS, selama Oktober 2020, Survei Harga Produsen Gabah mencatat 46 observasi. Observasi didominasi oleh kelompok gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP).

Harga tertinggi di tingkat petani mencapai Rp. 5.300,00 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Harga tersebut lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp. 4.200,00 per kg. Sedangkan harga gabah terendah mencapai Rp. 4.000,00 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Ciherang, Inpari, dan Melati terdapat di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

Di tingkat penggilingan, harga tertinggi mencapai Rp. 5.450,00 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Harga tersebut diatas HPP yaitu Rp. 4.250,00 per kg. Sedangkan harga gabah terendah kelompok kualitas GKP yaitu Rp. 4.125,00 per kg dengan Varietas Ciherang, Inpari, dan Melati terdapat di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

Harga gabah di tingkat petani turun di bulan Oktober 2020. Penurunan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 5,54 persen dari Rp. 4.625,00 per kg menjadi Rp. 4.368,75 per kg. Dengan kelompok kualitas yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan turun sebesar 5,66 persen dari Rp. 4.741,96 per kg menjadi Rp. 4,473,44 per kg.

Nilai Tukar Petani Turun 0,93 Persen

NTP Provinsi Lampung Oktober 2020 untuk masing-masing subsektor tercatat Subsektor Padi & Palawija (NTP-P) (91,64), Hortikultura (NTP-H) (96,30), Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) (96,42 ), Peternakan (NTP-Pt) (99,02), Perikanan Tangkap (102,61), dan Perikanan Budidaya (100,21). Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 94,74.

Baca Juga:  Upaya Persuasif Satlantas Balam Tangani Sunmori di Tengah Pendemi

Oktober 2020, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, antara lain pada komoditas subsektor tanaman pangan, peternakan, dan perikanan budidaya, seperti, gabah, ketela pohon, beberapa jenis ternak dan unggas, dan beberapa jenis ikan budidaya. Sedangkan subsektor hortikultura, tanaman perkebunan, dan perikanan tangkap mengalami kenaikan harga, antara lain pada sayuran dan buah, kelapa, kakao, karet, kelapa sawit, dan beberapa jenis ikan tangkap.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed