Pesawaran (analisis.co.id) – Masalah sampah kerap menghantui Kabupaten Pesawaran. TPA Sumber Sari jadi salah satu titik yang sering jadi sasaran masalah sampah.
Wakil Ketua 1 DPRD Pesawaran, Paisaludin, SH mengaku sedih melihat kenyataan, bahwa banyak keluhan dari masyarakat, khususnya bagi petugas pengangkut sampah yang kinerjanya terhambat oleh manggunungnya tumpukan sampah di lokasi TPA Sumber Sari.
Selama 2 tahun belakangan ini, tumpukan sampah itu tak mampu diatasi.
“Niat ini, untuk menangani harus dari pemerintah. Sebab, warga sudah dipungut biaya untuk pengelolaan sampah, tapi produksi sampah berlebih malah tak dapat terkontrol dalam pembuangannya, lantaran tidak adanya anggaran operasional dalam penanganan sampah,” ungkap pria yang kerap disapa Kanjeng Sal ini, Sabtu (20/2/2021)
Bahkan lanjut Politisi PAN ini, pemerintah harusnya memberi anggaran lebih untuk operasional sewa alat berat dan peralatan pelindung diri para petugas yang memungut sampah langsung. Sebab, adanya penyakit yang bisa menerpa petugas di tempat sampah, yaitu leptospirosis.
“Kalau terkena penyakit leptospirosis maka seseorang akan mengeluarkan air seni berwarna merah. Apa lagi saat ini lagi mewabahnya virus corona Itu akan menjadi ancaman bagi para petugas pengangkut sampah yang rentan dengan penyakit itu.
Makanya mereka juga perlu dilengkapi dengan fasilitas pakaian dan sarung tangan pelindung,” ungkap Paisal yang juga merupakan Ketua DPD PAN.
Politisi PAN itu juga berpendapat bahwa masalah sampah yang seakan tak berujung di Kabupaten Pesawaran disebabkan karena belum adanya alat berat untuk mengangkut atau meratakan tumpuman sampah di TPA.
Disamping itu juga, Paisal ingin masalah sampah diurus dalam dinas sendiri, yakni Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran.
Diketahui, pada pemberitaan sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pesawaran telah menyikapi keluhan dari para petugas pengangkut sampah dengan menurunkan satu alat berat jenis excavator untuk meratakan tumpukan sampah ditepi jalan areal TPA Sumber Sari – Taman Sari, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
Kasi Kebersihan DLH Pesawaran, Darma Jaya mengatakan, bahwa timnya sudah mengoperasikan alat berat HCE (Hidrolic Crawler Excavator) dengan ponton.
“Kapasitasnya 6 ton karena menyesuaikan kondisi areal TPA, sehingga kami turunkan yang ukuran besar,” ujar mantan pegawai Puskesmas Kedondong ini, Rabu (17/2/2021)
Dikatakan, saat ini lokasi TPA tersebut masih layak digunakan hanya saja membutuhkan alat berat untuk meratakan sampah. Untuk mengatasi timbunan sampah tersebut, pihaknya menyewa alat berat dari Pesawaran.
“Alat berat kita sewa selama pekerjaan ini selesai, kita belum bisa memastikan berapa harinya pemerataan sampah ini selesai,”katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan upaya perencanaan Pesawaran ngajuan anggaran operasional sewa alat berat pada perubahan nanti.
“Kita sedang upaya mengajukan anggaran sewa alat berat di APBD Perubahan nanti agar mengelola sampah menjadi ringan” ungkap Darma.
Darma menjelaskan, alat berat yang diturunkan untuk mengeruk atau meratakan tumpukan sampah tersebut telah beroperasi selama dua hari, sejak Senin, 15 Februari hingga Kamis,16 Februari 2021.
Masih kata Darma, Ekskavator berukuran enam ton tersebut diturunkan sebagai solusi keluhan dari para petugas pengangkut sampah yang merasa kesulitan untuk menurunkan sampah dari truk dan tosa lantaran terhalangi oleh tumpukan sampah ditepi jalan masuk areal TPA.
“Penggunaan alat berat yang berkapasitas enam sampai tujuh ton akan tetap kami operasikan diarea TPA setiap hari, selama lima hingga enam jam,”tandasnya. (Zainal)
Komentar