oleh

Legislator Gerindra Yang Lecehkan Profesi Wartawan Ternyata Mantan Gelandangan

Bandar Lampung-Dugaan pelecehan profesi wartawan oleh Ketua komisi III DPRD Lampung  Ikhwan Fadil Ibrahim terus menuai atensi publik. Tidak terima diberitakan karena tertangkap tangan sedang merokok saat rapat pembahasan LKPJ dan mengatakan wartawan bodoh, dinilai Direktur Eksekutif Masyarakat Transparansi Lampung (Matala) Agus Hermanto hal yang wajar mengingat pengakuan Sekretaris partai Gerindra jika Ia mantan gelandangan dan biasa tidur di jalan.

“Untuk orang yang biasa tidur di jalanan dan menjadi gelandangan saya kira wajar kita harus maklum jika dari mulutnya keluar kalimat seperti orang yang tidak berpendidikan,”cetus Agus, Jum’at (28/5).

Agus mengatakan, Partai sebesar Gerindra semestinya melihat terlebih dahulu rekam jejak kadernya apalagi menempatkan sebagai ketua komisi dan sekretaris fraksi.

“Apapun tindak tanduk yang bersangkutan erat kaitannya dengan jabatan yang disandang, apalagi selaku pejabat public, partai gerindra semestinya lebih teliti dengan rekam jejak kadernya apalagi menempati posisi strategis di DPRD,”ujarnya.

Jika memang ada regulasi yang mengatur adanya larangan merokok sesuai dengan Perda nomor 08 tahun 2017 kata Agus, hendaknya ditaati bukan justru memberi contoh yang tidak baik.

“Tidak etis juga ketika sedang rapat merokok keculai sedang istirahat, terkait adanya perda KTR itu jika memang Kawasan itu masuk dalam area larangan merokok sudah semestinya dipatuhi bukannya memberi contoh buruk

Diberitakan sebeumnya, meski Perda nomor 8 tahun 2017 jelas mengatur tentang Kawasan tanpa rokok (KTR)  namun Ketua Komisi III DPRD Lampung Ikhwan Fadil Ibrahim mengklaim jika ruangan rapat Panitia Khsusus (Pansus) LKPJ diperbolehkan merokok dengan alasan ada alat penghisap udara.

“Gua ini minta rokok sama ketut erawan, rokoknya gua minta karena ketut merokok. Bukannya gua ujuk-ujuk ngerokok,”cetus politisi gerindra, Kamis (27/5).

Baca Juga:  Inspektorat Tak Ada Nyali Ungkap Hasil Audit Dugaan Mark Up Dana Bansos

Dengan nada kesal Kembali Fadil mengatakan jika Ia besar di jalanan dan mantan gelandangan bukan serta merta langsung menjadi anggota dewan.

“Itu sengaja rapat itu terbuka agar semua dapat masuk kedalam, cari materi yang bagus disitu kalau kita mau profesi kita wartawan. Bukan gimicnya yang di ambil materinya apa, ini bukan saya  ngajarin, karena gua ini bekas tidur dijalan biar lo tau, bukan karir gua ini ujuk-ujuk jadi dewan, dari gelandangan,”kata Fadil.

Selain itu Fadil juga tidak takut jika dikorankan bahkan Ia pun tidak takut untuk di pecat.

“Gua bukannya takut masuk koran, gua pengen bener ada yang mecat takarannya itu kalau gua ada kesalahan. Gua seneng bener kalau bisa di panggil Prabowo, partai itu melihat Dewan itu kinerjanya atau merokoknya, orang merokok semua di dalam,”tegas Fadil.

Sebelumnya, Tidak terima diberitakan soal merokok dalam rapat pansus LKPJ tahun anggaran 2020, anggota pansus memarahi wartawan analisis.co.id. Selasa (25/05)

“Kamu ini bodoh, wartawan abal – abal, siapa pemiliknya, kalau wartawan itu tulis apa saja temuan dari rapat LKPJ, “kata Ikhwan Fadil Ibrahim saat di temui di tangga DPRD Provinsi Lampung.

Lanjut dia , dirinya juga kedepan melarang wartawan analisis meliput kegiatan di DPRD usai adanya pemberitaan yang menyinggung dirinya saat merokok dalam rapat LKPJ.

“Besok lagi kamu jangan masuk ke komisi III DPRD, dan jangan masuk lagi ke ruang rapat LKPJ sambil berjalan meninggalkan tempat , kenapa hanya saya saja yang diberitakan, padahal yang merokok ada yang lainnya,Seperti bli Made namun saat media sedang meliput tersebut, tidak terlihat sosok bli Made yang ia sebutkan dalam rapat itu, “tandasnya

Baca Juga:  Evaluasi dan Bahas Program Kerja, DPP LBH-KIS Gelar Rapat Akhir Tahun

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed