oleh

Suka Duka Relawan Covid-19 Posko Mandiri Relawan Indonesia Siaga Ambulance Covid-19

-Daerah-447 views

JOGJA, Analisis.co.id – Perkembangan yang menunjukkan grafik membaik dari jumlah pasien/penderita covid-19 di DIY membuat hati relawan covid-19 yang tergabung di Posko Mandiri Relawan Indonesia Siaga Ambulance Covid-19 makin bersemangat memberikan penyuluhan tentang pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan dalam kehidupan di masyarakat.

Seperti diungkapkan oleh Arfian, salah satu Anggota Relawan yang tergabung di Posko Mandiri Relawan Indonesia Siaga Ambulance Covid-19 saat ditemui mengatakan sangat bahagia jika melihat penderita covid sembuh. “Dalam membantu pasien Covid-19, salah satu pengalaman yang berkesan untuk saya tidak ada kata lain melihat pasien yang melihat pasien/penderita covid-19 bersemangat dan sembuh, merupakan kebahagiaan bagi kami para relawan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Arfian mengatakan kebanyakan penderita yang melakukan Isoman patah semangat. “Orang yang melakukan isoman itu terkadang mereka kehilangan motivasi untuk sembuh, karena sudah takut dengan Covid, akhirnya saya tularkan (semangat) covid itu bisa sembuh asalkan menurut dengan standar kesehatan dan memberlakukan prokes,” jelasnya.

Pemantauan terhadap penderita yang melakukan isoman tetap dilakukan petugas dan relawan. “Kita harapkan tetap terpantau, isoman itu kan kalau tidak ada kondisi pemburukan harapannya bisa sembuh di rumah, tapi kalau ada kondisi pemburukan terutama kesulitan nafas itu memang harus segera ditangani ke fasilitas kesehatan, entah itu puskesmas atau rumah sakit, ujarnya.

“Permasalahannya untuk masuk ke fasilitas kesehatan itu antreannya panjang sekali bisa 3-4 jam, disinilah pikiran kita mulai goyah mulai sedih dan campur aduk,  jemput pasien terburu-buru, dibawa ke rumah sakit A ditolak karena memang dia sudah penuh kapasitasnya, ke rumah sakit B juga ditolak. Akhirnya kita ke rumah sakit induk, misalnya yang tidak bisa menolak RSUP Sardjito. Pasien dan kita juga tidak bisa menyalahkan karena memang terbentur dengan kapasitas layanannya. Terkadang juga sampe ada yang meninggal didalam ambulance juga karena memang untuk saturasinya sudah dibawah rata-rata,” beber Arfian.

Baca Juga:  Gotong Royong RTLH Bukti Masyarakat Masih Menjaga Budaya Kearifan Lokal

Saat ditanya mengenai perhatian dari pemerintah mengenai relawan, Arfian mengatakan ada bantuan dari pemerintah namun lebih banyak dari donatur dan sesama relawan.

“Kalau perhatian ada, tetapi memang kita tupoksinya relawan kemanusiaan dan  mengenai bantuan sembako untuk relawan ada juga bantuan dari PKS Peduli, relawan lain serta para donatur,” ungkapnya.

“Setau saya selama kita membuka posko mandiri belum ada bantuan dari pemerintah untuk posko kita kebanyakan malah kader dari PKS dan sesama relawan,” tegasnya.

Ketua Posko Mandiri Relawan Indonesia Siaga Ambulance Covid-19 DRU SAR DIY,(Beny Ismanto). Posko yang beralamatkan di Morobangun, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta ini selalu siap 24 jam.

Arfian berharap agar masyarakat tidak perlu malu atau sungkan jika memang memerlukan bantuan. Kalo memang masyarakat sendiri sungkan/takut untuk meminta pertolongan/bantuan kepada kami, maka disitulah kami merasa gagal/sedih untuk melayani masyarakat karena pada dasarnya jiwa kerelawanan kami ini kami abdikan untuk masyarakat khususnya dan negara umumnya, untuk menuju keluarga sehat, masyarakat sehat dan Indonesia sehat,” pungkasnya. (tuti)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed