PENENGAHAN, analisis.co.id
– Hj. Winarni Nanang Ermanto kembali menjalankan tugasnya sebagai Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (06/10/2021).
Setelah melakukan sosialisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di beberapa desa dikecamatan yang ada di Lampung selatan. Kali ini Ibu Winarni memberikan sosialisasi di Desa Kekiling Kecamatan Penengahan Lampung Selatan.
Program 1000 HPK yang dicanangkan oleh Dinas Pendidikan bertujuan untuk menekan angka Stunting yang ada di seluruh Desa dan Kecamatan Se-Kabupaten Lampung Selatan.
Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan (Jhoniansyah), Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan (Ahmadin), Kepala Dinas Sosial (Dulkahar),Kepala Dinas Dalduk dan KB (Eka Riantinawati), Kepala Dinas PP dan PA (Anasrullah), Kepala Bidang BAPPEDA (Zulvina), Camat Penengahan (Jaelani), Wakil Penanggung jawab 3 pokj Lampung Selatan (Rohana Yespi Qori), Kepala Desa Kekiling (Andi Saputra)
Dalam sambutannya Camat Penengahan menyampaikan pada juni 2020 terdapat 76 anak stunting dengan program yang kami jalankan bersama team pendukung penuntasan stunting di kec penengahan di akhir 2020 tinggal 7 anak, dan pada bulan februari 2021 tinggal 5 anak dan di bulan oktober ini tersisa 3 anak yang stunting.
“Rencana kami untuk pembentukan kader posyandu dan posyandu remaja Insya Allah akan terlaksana sedangkan Untuk di desa kekiling sudah terlaksana,” Ucap Jaelani.
Jaelani juga menuturkan untuk mencegah terjadinya Stunting, Desa Kekiling juga menjalani program K3 Kolam, Kandang, Kebun, salah satunya membuat Bugisa (Lumbung Gizi Desa).
Pada kesempatan yang sama Bunda Winarni mengatakan,”Insyallah tahun depan desa kekiling ini bisa bebas Stunting. Tapi, Sosialisasinya tetap harus jalan agar kedepannya sudah tidak ada lagi anak yang terlahir Stunting,” Ujarnya.
Diketahui Ada 5 desa lotus Stunting di Kecamatan Penengahan yakni Desa Tetaan, kekiling, pisang, padan dan pasuruan. Untuk itu Bunda Winarni menghimbau untuk melakukan gerakan menanam pohon kelor.
“Kelor ini manfaatnya banyak karena nutrisi dan gizinya lengkap bahkan 7 kali lebih banyak dari bayam. kelor juga tidak menyebabkan asam urat untuk semua kalangan dan bisa dikonsumsi dengan dibuat berbagai macam olahan makanan ataupun minuman,” Ungkapnya.
Selanjutnya Duta Swasembada Gizi, Bunda Winarni juga mengunjungi dan memberi arahan kepada Remaja Genre di Desa Kekiling dengan menyampaikan, pentingnya pencegahan stunting dengan cara, mengindari pernikahan dini, menghindari Narkoba dan Menghindari seks bebas.
“Remaja kita Harus bercita-cita tingginya, harus bertanggung jawab, untuk yang perempuan harus paham dengan sistem reproduksi yang baik,” Kata winarni kepada Remaja Genre.
Bunda Winarni juga berharap dengan berjalan program sosialisasi 1000 HPK ini tidak ada lagi bayi atau balita yang mengalami Stunting. Dengan bersama-sama bergotong royong antar semua pihak baik dari desa, kecamatan maupun pemerintah daerah, bisa membebaskan Lampung Selatan dari Stunting. (Kmf/rul)
Komentar