Pesawaran (Analisis.co.id) – Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin ini pantas sebutan ditujukan pada ‘Pasutri’ warga Dusun Tanjung Lengkong, Desa Teba Jawa, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran.
Sebuah keluarga yang baru-baru ini rumah sederhana miliknya terhempas oleh keganasan angin puting-beliung, sehingga atap rumahnya terbang terbawa angin.
Belum lagi hilang kesedihannya, akibat musibah yang dialaminya. Kini pasangan Suhendra dan Melisantika ini harus menerima ‘kenyataan’ bahwa mereka tidak lagi mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa untuk keluarga miskin yang terdampak wabah pandemi covid-19, karena data sebagai penerima BLT sudah dihilangkan, yang sebelumnya keluarga ini tercatat sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah.
Dia mengaku,kaget saat diketahui bahwa dirinya tidak lagi menerima dana BLT karena namanya dihapus dari daftar penerima bantuan dari pemerintah Desa Teba Jawa tersebut.
Oleh sebab itu, Suhendra yang didampingi Istrinya Melisanti, merasa pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah desa (Pemdes) tidak adil dalam menyalurkan bantuan seperti PKH, KIP, KIS, BPNT dan BLT DD.
“Saya merasa dibeda-bedakan. Padahal saya tidak menerima bantuan apa pun dari pemerintah. Tapi mengapa setelah saya menerima BLT DD ditahun 2021 ini malah nama saya dihapus dengan alasan pengurangan penerima,”kesalnya.
Masih kata dia, ini tidak adil..?” saya sangat menyayangkan dengan adanya pengurangan ini. Ini jelas tidak tepat sasaran. Sedangkan mereka tahu seperti apa kehidupan saya, apa lagi dari segi bantuan di desa ini saya tidak merasakannya.
Diceritakan Suhendra, bahwa sebelumnya dua sempat mendapatkan bantuan langsung tunai dari dana desa (BLT-DD), namun kini data bantuan dari Pemdes itu tidak satu pun ia terima.
“Sebelumnya, masih didapat bantuan melalui BLT DD, yang masuk langsung ke rekening bank miliknya. Namun kini, harapan untuk mendapatkan bantuan itu musna karena data sebagai penerima BLT sudah di hilangkan,”katanya kepada media Analisis, Selasa (26/7/2021).
Ia melanjutkan, saya tidak menyangka, bukan saja hanya harapan yang sirnah, musibah pun tidak berhenti disaat alam yang tidak bersahabat, rumah sederhana miliknya pun terhempaskan angin kencang sehingga atap rumahpun terbang terbawa angin.
“Masalah datang bertubi-tubi, sudah tidak dapat bantuan dari pemerintah, begitu rumah miliknya kini tanpa atap,”tutur ayah dua orang anak ini, seraya mengatakan dirinya mendapat upah pengahasilan dari panjat pohon kelapa.
Ia berharap, kepada Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona agar dapat turun langsung ke lapangan untuk mengkros-cek apakah bantuan yang dikucurkan pemerintah pusat maupun pemerintah desa sudah tepat saran apa belum
“Pendistribusian bantuan langsung tunai (BLT) dana desa di desa kami dirasa belum tepat sasaran, contohnya saya sebagai warga miskin yang seharus nya menerima bantuan BLT dana desa tersebut malah di hapus dari daftar penerima,”harapnya.
Sementara itu, Kades Teba Jawa, Amrullah saat dikonfirmasi mengatakan, terkait data penerima bantuan langsung tunai, terdapat pengurangan dan yang bersangkutan masuk dalam data tersebut.
“Mengenai data penerima BLT, itu seketaris desa yang lebih paham dan memang benar terdapat pengurangan data bagi penerima BLT,”ungkapnya.
Dilanjutkanya, mengenai data penerima BLT DD itu sudah melalui pendataan tim berifikasi yang melakukan pendataan penerima yang berhak.
“Untuk lebih jelasnya, mengenai pendataan penerima BLT DD warga Desa Teba Jawa biar langsung menemui tim verifikasi untuk dijelaskan silahkan datang pada jam kerja ke kantor desa,”jelas Amrullah melalui pesan singkat whatsppnya.
Sekedar diketahui, di saat pemerintah menetapkan PPKM di masa pandemi covid 19 , yang di berlakukan terhadap masyarakat terdampak Covid19, di perioritaskan melalui dana desa, apabila di perlukan justru di lakukan penambahan data penerima, bukannya dilakukan pengurangan, penerima manfaat bantuan bagi warga tidak mampu, terdampak pandemi covid-19. (Zainal)
Komentar