WAYKANAN – Menyikapi banyaknya warga rantauan yang memilih pulang akibat pandemi global covid-19, berimbas pada berbagai sektor seperti meningkatnya angka pengangguran serta jumlah warga miskin yang ada di kabupaten Way Kanan, Rabu (15/4)
Diketahui bahwa ada sebanyak 6.611 warga dari rantauan baik itu dari luar daerah maupun luar negeri yang masuk ke kabupaten Way Kanan.
Menanggapi hal tersebut, pemkab Way kanan menyiapkan beberapa langkah yang akan ditempuh.
“Melalui Camat, kepala kampung sudah saya tugaskan untuk mendata masyarakat yang layak menerima bantuan, yang menjadi sasaran bantuan tersebut adalah warga yang tidak menerima bantuan PKH dan BPNT” Kata Adipati
“Karena imbas dari covid-19 ini berdampak pada ekonomi, kesejahteraan masyarakat. Contoh ada warga yang pulang dari rantauan, otomatis jadi pengangguran, namun mereka tidak mungkin berhenti makan dong, itu yang harus kita antisipasi” Ungkapnya
“Sampai dengan hari ini kita sudah menganggarkan 42-44 M, walaupun kita tidak tahu berapa dana keseluruhan yang dibutuhkan untuk penanganan covid-19 ini, penanganan itu kita bicara secara keseluruhan, jadi jangan dikira dana tersebut hanya untuk beli APD, kemudian keliling keliling, pasang baner, jadi bukan hanya itu sampai, tapi juga sampai ke dampak sosial, dampak ekonominya itu kita fikirkan” Papar Adipati.
“Pendataan dalam minggu ini sudah clear, Saya berharap awal bulan puasa itu kita sudah realisasikan bantuannya dan akan berjalan selama enam bulan, namun ini belum kita konkretkan karena kita belum tahu data yang dari masing masing kampung” Pungkas Adipati (Chaikal)