MENGGALA – Dinas Kesehatan (Dinkes)
Tulangbawang terkesan lalai meminimalisir terjadinya Penyebaran Covid-19 dari warga luar yang baru pulang kampung dari luar daerah.
Pasalnya satu warga Kampung Bakung Udik Kecamatan Gedung Meneng atas nama Rapi.F Tanggal lahir : 07/06/2006 Santri yang baru pulang dari Pondok Pesantren (Ponpes) Temboro Magetan Jawa Timur diduga terpapar corona setelah dilakukan tes rapid dengan hasil (+).
Rapi.F dijemput oleh tim Medis dikediamannya kampung Bakung Udik
dan saat ini telah dikarantina di Rumah Sakit Umum Daerah Menggala (RSUDM).
Bahkan menurut sumber Fajar Sumatera, kondisi Rapi malam ini mengalami gejala Demam, Batuk disertai sesak nafas. Namun tekanan darah, nadi, denyut jantung stabil bahkan bisa berkomunikasi dengan para perawat sangat baik.
Menurut Informasi yang beredar sejak pulang dari Ponpes, dikampung halamannya, Rapi telah melaksanakan berbagai aktifitas seperti bertemu dengan kawan-kawan, sanak saudara dan membantu orang tua di areal perkebunan.
Beberapa malam menginap Rapi dijemput oleh tim Medis di kediamannya kampung Bakung Udik dan saat ini telah dikarantina di Rumah Sakit Umum Daerah Menggala (RSUDM)
Tentu saja hal ini membuat masyarakat khawatir khususnya masyarakat yang pernah kontak langsung dengan yang bersangkutan.
Menurut salah satu warga bakung, Amansi menilai jika Dinas Kesehatan terkesan lalai dalam meminimalisir pencegahan corona diwilayah kabupaten Tulangbawang.
Sebab, sebelum pulang kerumah mestinya seluruh santri harus dilakukan sterilisasi dan isolasi selama 14 hari ditempat yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
“Pemkab sudah menyiapkan Islamic Center sebagai pusat atau tempat isolasi. Beberapa waktu lalu sejumlah puluhan santri pernah di isolasi di islamic center, kok ini malah dibiarkan pulang. Artinya ini lalai, kenapa harus pilah-pilih. Kalau sampai terjadi penyebaran inikan membahayakan masyarakat lainnya,”tandasnya.
Untuk itu dirinya meminta Pemkab Tulangbawang memberlakukan ketegasan dengan isolasi bagi siapapun masyarakat Tulangbawang yang baru pulang dari luar daerah khusunya daerah zona merah covid-19.
“Pemkab harus tegas, siapa pun warga yang baru pulang wajib di isolasi ditempat yang sudah ditentukan. Karena jarang sekali ada yang mau diam diri dirumah, jika sudah sampai rumah pasti keluar apalagi usia masih remaja sudah pasti akan ada kawan yang mendatagi dan mengajak bermain,”ujarnya.
Sampai berita ini diturunkan Direktur RSUDM Lukman Pura belum bisa dimintai konfirmasi terkait Kondisi terkini Rapi.F.
Sementara Kadiskes Tulangbawang Fatoni, menjelaskan, dari 27 total santri asal tuba yang belajar di Temboro hanya Rapi.F saja yang dicurigai terpapar corona saat ini. Yang bersangkutan masih dalam perawatan medis di RSUD Menggala sementara 26 lainnya isolasi mandiri dikediamannya masing-masing.
“Kondisi kesehatan stabil apalagi dia Rapi.F Orang Tampa Gejala (OTG) Saya barusan kontak langsung untuk menyemangati dan meminta agar dirinya tetap tegar menghadapi kejadian ini,apalagi belum pasti positif,karena terkadang pada saat kita akan di tes mental kita belum siap atau takut sehingga saat dicek suhu badan tiba-tiba naik,”urainya.
Menurut Fatoni,untuk menentukan seseorang positif atau negatif terpapar corona harus melalui mekanisme uji swab sesuai protokol kesehatan.
Kendati dari hasil Rapid menunjukan ada reaksi tetapi itu tidak menjadi patokan jika yang bersangkutan benar-benar positif terpapar corona.
“Belum positif kita masih menunggu hasil uji swab hari ini pagi tadi sudah kita lakukan uji swab pertama dan besok akan kembali dilakukan karena harus dua kali. Kita tunggu saja hasil uji swab dari laboratorium dinkes provinsi mungkin sehari dua hari ini kita sudah dapat kabar,”urai Fatoni melalui sabungan selulernya.07/05 malam ini.
(Murni)