Analisis.co.id-Pencabutan benang dan perban pasien sunat massal yakni Revan berujung bengkak dan ujung penis mengeluarkan nanah.Hal itu diduga oknum pegawai UPTD Puskesmas Kota Agung, Tanggamus lalai dalam melakukan tindakan terhadap Revan.
Kronologi kejadian, diawali saat Ridwan orang tua dari revan menghantarkan anaknya (revan) untuk mencabut benang perban usai menjalani khitan pada hari Selasa lalu 06/04/2021 namun tragis cara penanganan salah satu oknum pegawai UPTD Puskesmas kotaagung pada hari Kamis 08/04 /2021 Mito Selaku mantri Puskemas ,Kota agung diluar dugaan bukan layaknya seorang mantri melainkan cara jalanan atau preman yang dilakukan nya. Dan yang lebih tragisnya lagi pasien yang di tangani nya lagi adalah seorang anak yang berusia 8 tahun,
Apakah karena revan adalah pasien miskin sehingga mantri Mito tidak menanganinya dengan baik dan apakah sebelumnya pihak dinas kesehatan kabupaten tanggamus tidak mengadakan pendataan atau uji kompetensi terhadap seluruh pegawai, dokter, mantri, atau pegawai kesehatan dan puskesmas yang ada di kabupaten tanggamus. Akan jadi seperti apa negara kita dan mau dibawa kemana kesehatan warga miskin di indonesia khususnya di kabupaten tanggamus,keluh,”Ridwan Senin 12/04/2021.
Dua hari setelah sunat di anjurakan untuk kontrol di klinik atau Puskesmas kota agung karena itu terdekat, yang di lakukan pihak Puskesamas di bagian penindakan dia melakukan pencabutan perban itu secara paksa tidak ada cara lemah lembut merayu anak supaya jangan sakit atau pun memberikan cairan itu sudah saya anjurin untuk memberikann cairan seperti alkohol dan sejenis lah yang bisa meringankan rasa sakit atau mempermudah perban itu supaya tidak nempel karena Efek nya kalau di cabut secara paksa selain menimbulkan rasa sakit mengeluarkan darah dan pembengkakan itu yang terjadi ,dan sekarang sudah mengeluarkan nanah,”katadia
Di tambahkan nya”bahkan yang tidak pantas oknum itu sama anak kecil nunjuk nunjuk kepada anak kecil lu lu lu lu jangan manjain anak katanya (oknum UPTD Puskemas) bahkan anak saya ingin melihat kepala anak saya di dorong katanya tidur lu, (dengan menirukan suara Oknum Matri UPTD Puskesmas Kota agung), dan setelah pulang kerumah itu mengeluarkan darah setelah mengeluarkan darah saya balik lagi untuk klarifikasi dan di dampingi oleh. Bidan Desi bahwa memang oknum itu dia mengakui kesalahan nya dan ada niat itikad baik ingin menjenguk pasien sampai detik ini tidak ada dan belum ada tindakan apa apa, dari UPTD Puskesmas kota agung,
Saya berharap dinas kesehatan kabupaten Tanggamus, supaya Memberikan sanksi Kepada UPTD Puskesma Kota agung dan memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik dan lebih manusiawi serta tidak pandang bulu, harapnya Ahmad Ridwan .
Julyan
Komentar