oleh

Air Minim, Pengembang Perumahan Bukit Alam Asri bebankan Warga Membeli

Bandar Lampung – Warga perumahan Bukit Alam Asri Kelurahan pidada, kecamatan Panjang mengeluhkan soal ketersediaan air dari pihak ketiga PT Hasta Dwiyustama yang bekerja sama dengan Developer PT Bangun Way Kanan Persada sebagai pihak pengembang dari perumahan tersebut.

Salah satu warga mengungkapkan, bahwa soal minim nya air tersebut sudah pernah ia sampaikan sebelumnya kepada pihak pengembang, namun dalih dari pengembang itu tanggung jawab pihak ketiga.

“Dulu pernah warga datangi ke pihak pengembang, bagaimana soal solusi keterbatasan air yang di alami perumahan disini, namun dari pengembang mengarahkan ke pihak ke tiga yakni PT Hasta Dwiyustama, “kata salah satu warga yang enggan di sebut namanya saat di wawancara media.

Untuk itu, ia menegaskan, jika dirinya juga waktu lalu bersama warga perumahan mendatangi pihak ketiga untuk menanyakan persoalan tersebut.

“Karena dulu pernah bertemu sama pihak PT Hasta nya juga, hanya ada jawaban PT HASTA DWIYUSTAMA menyuruh warga membeli air yg akan di tampung di tower PDAM, lalu disalurkan Ke warga dan dikenakan tarif biaya 15.000/kubik, “ucapnya

Ia menambahkan, soal tarif yang di tetapkan oleh PT Hasta Dwiyustama tersebut sangat memberatkan warga, apalagi saat ini kondisi masih dalam pandemi, di mana ekonomi warga juga ikut menurun.

” Sedangkan warga untuk tarif Rp.15 ribu tersebut berat karena ini kan rumah subsidi bukan rumah komersil,”urainya

Ia berharap, selain solusi yang di tawarkan oleh pihak ketiga , soal pengeboran juga dinilai warga tak kunjung selesai dari september 2020 lalu, warga meminta ada solusi lain untuk ketersediaan air tersebut.

“Apakah ada solusi lain untuk warga dalam waktu 2 sampai 3 bulan ini atau lebih proses pengeboran ini yg sudah dilakukan dari september 2020 lalu namun tak kunjung selesai, malah warga di minta tarif Rp.15 ribu, mau sampai kapan seperti ini, “keluhnya

Baca Juga:  Putra Bakal Calon Ketua IJP Inginkan Perubahan

Sementara pihak ketiga PT Hasta Dwiyustama melalui bagian kontrol air perumahan Tumiran saat di konfirmasi melalui pesan whatsapp mengatakan, bahwa itu urusan intern management perusahaan.

” Sampean dapat data dari mana,sampean itu urusan intern management kami, Ada realisasinya ngga,itu kan masih pembahasan,” pungkasnya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed