PRINGSEWU – Analisis.co.id
Selain terkenal sebagai sentra perikanan air tawar terbesar, Kabupaten Pringsewu ternyata juga menjadi pusat budidaya ikan hias jenis koi terbesar di Provinsi Lampung.
Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat berupaya agar potensi ini dapat terus dikembangkan, dan bahkan dapat dijadikan sebagai salah satu icon di Bumi Jejama Secancanan.
Wakil Bupati Pringsewu DR.Fauzi, SE, M.Kom., ME.Sy., Akt., CA, CMA saat mengunjungi 481 Koi Farm yang merupakan sentra pembudidayaan ikan koi terbesar di Provinsi Lampung yang berada di Dusun Karangkumbang, Pekon Margakaya, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Kamis (15-07-21), mengatakan pihaknya akan terus mendorong pengembangan usaha budidaya ikan koi di Kabupaten Pringsewu sehingga dalam hal hasil produksi, nantinya bukan saja terbesar dalam kuantitas, tetapi juga terbaik dalam kualitas.
Wabup didampingi Kadis Koperindag Bambang Suhermanu, S.Sos., Camat Pringsewu Moudy Ary Nazolla, S.STP, MH, Kabid Perikanan Budidaya dan Tangkap Dinas Perikanan Pringsewu Hijrah Amin, S.Pi., Koordinator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Pringsewu M.Ridwan serta Kapekon Margakaya Abidin juga mengaku bangga, karena hasil budidaya ikan koi dari Pringsewu ini bukan saja terkenal dan menyuplai ke berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Lampung saja, namun juga hingga ke sejumlah provinsi seperti Bengkulu, Sumatera Selatan dan lainnya. “Oleh karena itu, saya meminta kepada OPD terkait, seperti Dinas Perikanan untuk melakukan pembinaan, Dinas Koperindag untuk membantu dalam hal pemasarannya, serta Dinas Kominfo untuk membantu dalam menyebarluaskan informasi terkait potensi ikan koi di Kabupaten Pringsewu ini”, ujarnya.
Selain itu, lanjut wabup, nantinya Pemkab Pringsewu juga akan mendorong serta memfasilitasi dibentuknya komunitas-komunitas ikan koi di Kabupaten Pringsewu.
Sementara itu, pembudidaya ikan koi sekaligus pemilik 481 Koi Farm Pringsewu, Hidayat, mengatakan usaha pembudidayaan ikan koi tersebut ia rintis sejak 2018 lalu dan hingga kini terus berkembang.
Untuk saat ini, pihaknya baru melayani pembelian secara online serta menyuplai kios-kios ikan hias yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Lampung, dimana untuk wilayah Provinsi Lampung, terbanyak ia pasok ke Kota Bandar Lampung, Metro dan Kotabumi. Sedangkan untuk keluar Provinsi Lampung, paling banyak ia kirim ke daerah Palembang dan Bengkulu. “Dalam seminggu kami bisa kirim hingga 7 kali ke luar Provinsi Lampung, dengan sekali pengiriman mencapai lebih dari 150 ekor. Untuk harga bervariasi tergantung dari jenis dan ukuran. Untuk yang besar, harganya bisa mencapai Rp 1,5 juta per-ekor”, ungkapnya.
Terkait benih, Hidayat mengaku memperolehnya dari Pulau Jawa, dan sebagian bahkan diimpor dari luar negeri, seperti Jepang. “Kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu dapat memberikan bimbingan atau pembinaan, serta akses untuk
lebih memperkenalkan kepada para penghobi ikan hias sekaligus memperluas pasar”, harapnya. ( yudi )
Komentar